Datangkan Rumput Sintetis dari Itali

Datangkan Rumput Sintetis dari Itali

Terus Dikebut, Sport Centre Watubelah Makin Keren Masyarakat Kabupaten Cirebon segera memiliki lokasi pusat olahraga yang representatif. Pembangunan Sport Centre di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber pun terus dikebut. Kini, lapangan sepakbola dan tribun pun nyaris hampir rampung. \"coverstory-1\"ADA yang berbeda dari lapangan sepak bola di Sport Centre Watubelah dengan lapangan lainnya. Ya, Pemerintah Kabupaten Cirebon memilih untuk menggunakan rumput sintetis ketimbang rumput alami. Saat ini, hampir separuh lapangan sudah tertutupi rumput buatan itu. Secara kasat mata, lapangan sepak bola dengan rumput sintetis terlihat lebih elegan. Meski baru separuh jadi, namun lapangannya sudah terlihat rapi. Rumput sintetis di Stadion Watubelah kini ramai diperbincangkan. Di media sosial, warga Kabupaten Cirebon sempat heboh karena di daerahnya tengah dibangun stadion berstandar nasional dengan rumput sintetis. Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, H Ahmad Subana BAE MM menyampaikan pemilihan rumput sintetis ini sudah melewati berbagai pertimbangan. \"Penggunaan rumput sintetis ini sudah sesuai standardisasi dan pertimbangan dari desain semula. Untuk anggaran sendiri sekitar Rp6 miliar itu juga ditambah dengan pembangunan gorong-gorong,\"ungkapnya pada Radar, Selasa (2/2). Rumput sintetis yang digunakan di Sport Centre Watubelah zoycia japonica dan zoycia japonica linmer. Rumput ini merupakan rumput dari Italia untuk lingkungan subtropis seperti Indonesia. Rumpu sintetis pun dipilih karena strukturnya tidak membuat baju dan sepatu pemain berisiko kotor. Permukaannya yang rata dan tidak terdapat struktur tanah memudahkan pergerakan pemain karena kecil kemungkinan sepatu pemain tersangkut tanah. Perawatan rumput sintetis ini juga lebih mudah dibandingkan rumput alami. Ketika musim hujan, rumput sintetis ini juga tidak becek. \"Untuk segi perawatan lebih ringan dan mudah. Saat musim hujan juga tidak terlalu becek,\" tuturnya. Sementara mantan pesepak bola nasional, Heri Setiawan mengatakan penelitian di Amerika menyatakan potensi cedera pemain sepak bola lebih tinggi saat bermain di lapangan dengan rumput sintetis. Kendati demikian, Heri menyarankan agar para pemain sepak bola tidak anti rumput sintetis. Menurut dia, para pelaku sepak bola di Kabupaten Cirebon khususnya, harus berprasangka baik atas dilaksanakannya pembangunan stadion berstandar nasional di Kabupaten Cirebon. \"Kualitas rumput sintetis juga terus dikembangkan untuk menekan risiko cedera,\" ujar pria yang juga asisten pelatih Persib Bandung ini. Di sisi lain, dia juga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melakukan perawatan sebaik mungkin setelah pembangunan stadion selesai. Terutama, perawatan rumput sintetis karena membutuhkan perlakukan khusus. “Indonesia itu kan negara tropis, musim panas dan hujan datang bergantian. Sementara stadion kita tidak ada yang memiliki tribun tertutup. Saya rasa, hal ini akan mempengaruhi kualitas rumput sintetis di lapangan. Kalau kualitas rumput sintetis buruk, risiko cedera pemain akan meningkat,” ungkapnya. Untuk diketahui pembangunan Sport Centre Watubelah sendiri tengah memasuki tahap III dengan anggaran Rp20 miliar. Pada pembangunan tahap III, ada 5 paket pengerjaan yakni Paket 1A untuk pekerjaan struktur tribun utara, paket 1B untuk pekerjaan struktur tribun selatan, paket 2 untuk lapangan sepak bola, paket 3 untuk jalan masuk, ticket box dan pemagaran, paket 4 yaitu pekerjaan tribun utama di sebelah barat dan paket 5 untuk lintasan atletik, gorong-gorong dan penggunaan rumput sintetis. (via/ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: